Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya dan Artinya

Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya dan artinya – Peribahasa tersebut mengambarkan seseorang yang pandai bicara namun tidak bisa apa-apa.

Malah terdapat satu langu yang cukup popular, di dalam liriknya terdapat peribahasa Tonk kosong nyaring bunyinya.

Lirik lagu tersebut di populerkan oleh Slank. Berikut di bawah ini akan di jelaskan secara singkat mengenai peribahasa tersebut.

Pengertian Peribahasa

Peribahasa merupakan ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Bentuk peribahasa adalah tetap. Artinya yang susunan katanya tidak berubah ataupun disisipi dengan kata lain.

Peribahasa juga dapat diartikan sebagai suatu ungkapan yang tidak langsung, namun terdapat pesan tersirat saat menyampaikan suatu hal yang dapat dipahami oleh pendengar mapun yang membacanya.

Ada banyak peribahasa yang bila di susun akan menjadi kalimat menarik. Salah satu peribahasa yang sering kita jumpai baik dalam susunan kalimat atau ada seseorang yang menyampaikannya yaitu “Tong Kosong Nyaring bunyinya”.

Arti Peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Peribahasa : Tong Kosong Nyaring bunyinya
Arti Peribahasa :

  • Orang yang bodoh atau tidak berilmu selalu banyak bicara
  • Orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu

Huruf Depan Peribahasa : T
Bahasa Peribahasa : Bahasa Indonesia

Contoh Kalimat:
“Hai,jangan seperti tong kosong! Hayo kerja!”

Peribahasa “Tong Kosong Nyaring Bunyinya” memliki persamaan arti dan makna dari perihasa “ Air Beriak Tanda Tak Dalam

Demikian penjelasan singkat dari empatdio.com. Penjelasan yang terdapat di situs ini bukanlah situs resmi dari kamu bahasa Indonesia.

Sumber yang di dapat dari penjelasan peribahasa di atas di dapatkan dari berbagai sumber yang kami kumpulkan kemudian di susun ulang dengan kata-kata admin empatdio.com.

Baca Juga Peribahasa Air Tenang Menghanyutkan dan Artinya

10 Contoh Peribahasa Lainya dan Artinya:

1). Tolak tangan berayun kaki, peluk tubuh mengajar diri.
– belajar mengendalikan diri serta belajar untuk meninggalkan kebiasaan bersenang-senang.

2). Bagai mencincang air.
– mengerjakan hal yang sia-sia atau percumah.

3). Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri.
– sebaik-baiknya negeri orang tak akan sebaik negeri sendiri.

4). Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung.
– kita harus menyesuaikan dengan adat dan keadaan dimana kita tinggal.

5). Gajah mati karena gadingnya.
– orang yang mati karena tabiatnya/keunggulannya.

6). Gali lubang tutup lubang.
– mencari hutang lain untuk melunasi hutang yang lalu.

7). Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.
– keinginan atau cita-cita yang tika mungkin dapat dicapai.

8). Menohok eman seiring dalam lipatan.
– mencelakakan teman sendiri.

9). Umur setahun jagung.
– belum berpengalam.

10). Pandai berminyak air.
– pandai berkata-kata demi mencapai maksudnya.