Peribahasa Air Tenang Menghanyutkan dan Artinya

Peribahasa Air Tenang Menghanyutkan – Peribahasa menurut kamus linguistik merupakan suatu penggalan kalimat yang telah membeku bentuknya, makna dan fungsinya dalam masyarakat.

Peribahasa juga dapat diartikan sebagai suatu ungkapan yang tidak langsung, namun terdapat pesan tersirat saat menyampaikan suatu hal yang dapat dipahami oleh pendengar mapun yang membacanya.

Ada banyak peribahasa yang bila di susun akan menjadi kalimat menarik. Salah satu peribahas yang sering kita jumpai baik dalam susunan kalimat atau ada seseorang yang menyampaikannya yaitu “Air Tenang Menghanyutkan”.

Arti Peribahasa Air Tenang Menghanyutkan

  • Peribahasa: Air tenang menghanyutkan
  • Arti Peribahasa:  Seseoang yang mempunyai sifat pendiam biasanya cerdas dan mampu mengerjakan sesuatu yang besar
  • Huruf Depan Peribahasa: A
  • Bahasa Peribahasa: Bahasa Indonesia

Contoh Kalimat:

“Jangan pandang remeh Adin. Orangnya memang seperti AIR TENANG menghanyutkan. Padahal, ia sudah berpengalaman menangani masalah yang besar.”

Demikian penjelasan singkat dari empatdio.com. Penjelasan yang terdapat di situs ini bukanlah situs resmi dari kamu bahasa Indonesia.

Sumber yang di dapat dari penjelasan peribahasa di atas di dapatkan dari berbagai sumber yang kami kumpulkan kemudian di susun ulang dengan kata-kata admin empatdio.com.

Baca Juga Peribahasa Air Beriak Tanda Tak Dalam

10 Peribahasa Lainnya Tentang Air yaitu:

1). Ada air ada ikan.
– Dimana kita tinggal di situlah kita mendapatkan rezeki.

2). Air besar batu bersibak
– persaudaraan (keluarga) menjadi cerai-berai apabila terjadi perselisihan

3). Air pun ada pasang surutnya
– Senang dan susah selalu silih berganti.

4). arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih
– tabiat orang yang dasarnya sudah buruk, tidak akan dapat diperbaiki lagi

5). bagai garam jatuh ke air
– nasihat dan sebagainya yang mudah diterima

6). bermain air basah, bermain api lecur
– tiap pekerjaan atau usaha ada susahnya

8). di mana ranting dipatah, di situ air disauk
– setiap orang hendaklah menurut adat kebiasaan di negeri tempat tinggalnya

9). jika tak lalu dandang di air, di gurun dirangkakkan (ditanjakkan)
– menggunakan segala daya upaya untuk mencapai maksud

10). menjilat air liur
– berbalik memuji sesuatu yang sebelumnya telah dicela